Bersamaan dengan berkembangnya kesadaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi dalam konteks global,beberapa ahli berpendapat bahwa secara sistematis terdapat perbedaan pola prilaku akuntansi yang diterapkan di berbagai negara.
Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi berbeda-beda.
Tujuan pengklasifikasian adalah :
1.Dapat membantu mengetahui sejauh mana suatu sistem memiliki kesamaan dan perbedaan.
2.Bentuk-bentuk perkembangan sistem akuntansi suatu negara dibandingkan dengan yang lain serta kemungkinanya untuk berubah.
3.Alasan mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain.
K L A S I F I K A S I
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara , yaitu : dengan pertimbngan (subyektif)dan secara empiris,yaitu :
1.Kalsifikasi dengan pertimbngan(subyektif): bergantung pada pengetahuan,intuisi dan pengalaman. 2.Klasifikasi secara empiris : menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
Berdasarkan hasil analisa Hofstede,Gray mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara,yaitu :
1.Profesionalisme vs statutory control (profesionalisme vs pengendalian wajib )
2.Uniformity vs flexibility (keseragaman vs fleksibilitas)
3.Conservatisme vs Optimisme (Konservatisme vs optimisme)
4.Secrecy vs Transparancy (kerhasiaan vs transparansi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar