Rabu, 10 Maret 2010

DESAIN RISET PEMASARAN

Pendahuluan

Pada dasarnya desain riset pemasaran sama dengan kaidah desain penelitian secara umum, yaitu meliputi desain riset yang bersifat eksploratori, deskriptif, dan kausal. Untuk menyederhanakan model-model desainnya, maka dalam bagian ini pembagian dijadikan dua kategori. Kategori pertama yaitu desain penelitian eksploratori; dan kedua, desain penelitian konklusif. Kategori kedua dibagi menjadi desain penelitian deskriptif dan kausal. Pembagian ini didasarkan atas karakteristik desain masing-masing. Desain penelitian eksploratori tidak menggunakan hipotesis dan bersifat sebagai riset awal yang tidak digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti secara tuntas. Sedang disain riset konklusif menggunakan hipotesis dan digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti secara tuntas. Sekalipun demikian untuk penelitian deskriptif, kita diperbolehkan tidak menggunakan hipotesis.

Untuk minggu ini saya akan menjelaskan tentang Riset Deskriptif :

Definisi: Riset untuk menggambarkan karakteristik/gejala/fungsi suatu populasi

Kegunaan: Untuk membuat estimasi persentase unit-unit dalam suatu populasi yang menunjukkan perilaku tertentu :

• Untuk menggambarkan kelompok yang sesuai konsumen, kelompok sales, area pasar.
• Untuk menentukan karakteristik suatu produk.
• Untuk menentukan tingkatan di mana variabel-variabel yang diteliti berhubungan satu dengan yang lain.
• Untuk membuat prediksi.

Karakteristik:

• Didahului dengan perumusan hipotesis.
• Desain dirancang secara terstruktur dan terencana serta tidak fleksibel.
• Mengutamakan akurasi dan didasarkan pada pemahaman masalah sebelumnya.

Metode :

• Survei,
• observasi
• analisis data sekunder.





Kegunaan Riset Deskriptif

Riset deskriptif biasanya digunakan untuk mencari jawaban atas pertanyaan sebagai berikut :

(Aplikasi dalam survai suatu supermarket)

[WHO] Siapa yang akan dianggap sebagai patron di supermarket tersebut? Kemungkinan-kemungkinan:
1) semua orang yang mengunjungi,
2) hanya orang yang membeli,
3) pengunjung yang hanya berbelanja 1 kali dalam 1 bulan.
[WHAT] Informasi apa saja yang harus didapatkan dari responden? Kemungkinan-kemungkinan:
1) frekuensi kunjungan didasari oleh kategori produk tertentu,
2) informasi yang menyangkut psikografi dan kebiasaan menkonsumsi media.
[WHEN] Kapan informasi harus diperoleh? Kemungkinan-kemungkinan:
1) sebelum konsumen berbelanja,
2) sementara mereka sedang berbelanja,
3) sesudah berbelanja,
4) ada interval waktu sehingga konsumen mempunyai waktu mengevaluasi pengalamannya.
[WHERE] Di mana responden harus dihubungi? Kemungkinan-kemungkinan:
1) di dalam supermarket,
2) di luar supermarket,
3) di tempat parkir,
4) di rumah.
[WHY] Mengapa diperlukan informasi dari responden? Kemungkinan-kemungkinan:
1) untuk meningkatkan citra,
2) meningkatkan patronase dan pangsa pasar,
3) mengembangkan strategi promosi yang lebih cepat.
[WAY] Dengan cara seperti apa informasi dapat diperoleh dari responden? Kemungkinan-kemungkinan:
1) mengamati perilaku,
2) wawancara tatap muka,
3) wawancara telepon,
4) menggunakan surat.






Contoh-contoh di bawah ini biasanya menggunakan metode deskriptif

1. Studi Pasar: ukuran, kemampuan membeli konsumen, profil konsumen

2. Studi Pangsa Pasar

3. Analisis Penjualan: penjualan dideskripsikan berdasarkan area geografis, lini produk, psikografi

4. Studi Citra: persepsi konsumen terhadap perusahaan/produk./layanan

5. Studi Penggunaan Produk: deskripsi pola konsumsi

6. Studi Distribusi: menggambarkan pola alur lalu lintas distribusi, jumlah dan lokasi distributor.

7. Studi Penetapan Harga: menggambarkan cakupan dan frekuensi perubahan harga dan respons konsumen terhadap rencana perubahan harga.

8. Studi Periklanan: mempelajari kebiasaan mengkonsumsi media, profil audience tertentu pada program televisi dan majalah tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar